Antartika
dan Arktik merupakan dua benua putih yang telah diselubungi salju abadi selama
berjuta-juta tahun lamanya.. Memasuki abad ke 21 hal-hal besar yang berkaitan
dengan mencairnya es tersebut mulai bermunculan. Penemuan bongkahan gunung es yang mengambang
memasuki wilayah perairan amerika selatan mulai menjadi perhatian khusus para
ilmuwan tentang kondisi es di wilayah Antartika. Sebelumnya para ilmuwan tidak memandang
serius masalah yang terjadi di bumi bagian selatan tersebut karena
karakteristik tempatnya yang mempunyai tekanan yang rendah dan dapat
memperthankan diri dari suhu udara yang tinggi. Namun tak hanya itu saja,
perhatian para ilmuwan juga jatuh pada keberadaan es di Arktik yang dinyatakan
telah “hilang” dalam 1 dekade terakhir ini.
Mencairnya
Es di kedua kutub bumi merupakan salah satu dampak dari terjadinya pemanasan
global. Meningkatnya suhu bumi mengakibatkan menipis dan rapuhnya lapisan es
yang mengapung di laut. Lapisan es yang mengapung itu berfungsi seperti sumbat
botol. Lapisan ini mengerem aliran es dari daratan, karena tersedimentasi di
semua sudut teluk dan juga menutupi pulau-pulau. Jika lapisannya menipis, hal
ini dapat memicu lapisan es di daratan bergerak menuju laut. Selain itu jika penigatan
suhu bumi terus terjadi maka lapisan es akan mencair dan suhunya akan lebih
tinggi. Akibatnya air yang bersuhu lebih tinggi
dapat mengintrusi kawasan di bawah lapisan es yang lain sehingga dapat
meretakkan bongkahan es yang memiliki ukuran yang lebih besar.
Selain
karena pemanasan global mencairnya es dikutub juga dikarenakan oleh perusahaan
minyak. Perusahaan-perusahaan minyak harus menarik bongkahan gunung es yang
menghalangi anjungan pengeboran dan menggunakan selang raksasa untuk mencairkan
es yang mengapung dengan air hangat. Tentu saja hal ini akan merusak lapisan
es.
Sebuah
perubahan besar sedang terjadi di bumi. Mencairnya es di kutub membawa dampak
dalam kehidupan di planet biru ini. Pertama naiknya level permukaan air laut
para ilmuwan memperkirakan bila es yang berada di Arktik mencair seluruhnya
maka akan menaikkan muka air laut di seluruh dunia setinggi 7 meter hal ini
menimbulkan hilangnya berbagai dermaga dan juga pantai di seluruh dunia dan
juga memperluas perairan di dunia padahal saat ini permukaan air laut telah
bertambah setinggi 4.4mm setiap tahunnya. Bagaimana nasib Indonesia jika hal
ini terus terjadi.
Kedua perubahan iklim atau cuaca yang semakin
ekstrim. Perubahan iklim yang ekstrim tidak hanya langsung ditimbulkan karena
adanya pemanasan global. mencairnya es merupakan sumbangsih terbesar yang turut
andil perubahan iklim yang terjadi di dunia. Karena hal ini mempengaruhi
pergerakan arus panas dan dingin dan juga angin yang berhembus dari daratan
dengan teritorial dengan tekanan tinggi ke rendah. Di negara yang mempunyai
empat musim mempunyai pergantian suhu yang sangat ekstrim di mana suhu di musim
dingin bisa dibawah -30oC dan suhu di musm panas bisa lebih dari 45oC di daerah
tertentu. Sedangkan di Indonesia terjadi kemarau panjang selama berbulan-bulan
tanpa air seperti yang terjadi di wilayah Indonesia timur.
Ketiga
Berkurangnya pasokan air bersih dunia. Mencairnya gletser mengancam ketersedian
air bersih dunia. Es merupakan sumber air tawar dengan komoditas terbesar di
bumi. Sekitar 90% air bersih didapatkan dari es. Mencairnya es di kutub ataupun
gletser bermuara di laut.
Keempat
mengintensifkan keluarnya endapan merkuri beracun. Peneliti NASA, Son Nghiem
mengatakan, es abadi di laut Arktik yang mencair akan digantikan lapisan es
yang lebih tipis dan lebih asin. Ini membuat interaksi sinar matahari dan es
yang dingin melepaskan zat bromin ke udara. Gas bromin yang dilepaskan ke udara
akan memperluas lubang ozon di atmosfer dan menjadi polutan di udara yang bebas
dan kika terhirup termakan atau berinteraksi dengan makhluk hidup akan
menimbulkan keracunan zat merkuri Peneliti NASA, Son Nghiem mengatakan, es
abadi di laut Arktik yang mencair akan digantikan lapisan es yang lebih tipis
dan lebih asin. Ini membuat interaksi sinar matahari dan es yang dingin
melepaskan zat bromin ke udara.
Kelima
punahnya spesies asli. Beruang kutub merupakan spesies asli yang mendiami benua
Arktik dan pinguin merupakan spesies asli yang mediami benua antartiaka.
Hilangnya sebagian besar es di kutub utara maupun selatan berpengaruh pada
jumlah populasi endemik asli yang mendiami kedua tempat tersebut. Bahkan
beberapa spesies lain pun ikut terancam keberadaannya.
Keenam
Pergeseran letak kutub bumi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Jianli Chen,
peneliti dari University of Texas at Austin mengatakan bahwa mencairnya es dan
perubahan ketinggian air laut dapat menjelaskan 90% pergeseran kutub Utara ke
arah timur sejauh 1.2 meter sejak tahu 2005.
Muka
dunia sudah berubah dan tidak mjungkin untuk dikembalikan kembali. Namun kita
bisa memperlamabat mencairanya lapisan es dengan cara mengurangi
penyebab-penyebabnya. Mengurangi pemanasan global dengan hidup mencintai alam
dan tidak melakukan pengeboran minyak mungkin dapat mengurangi laju pencairan
es. Jika kita tahu bahwa dampak yang ditimbulkan oleh mencairanya lapisan es
begitu besar, sebaiknya kita tidak menuggu hari esok untuk melakukan perubahan
agar lebih mencintai alam.
Artikel "Mencainya Es" memberikan pengetahuan yang lebih karna kita dapat memahami bagaimana es itu mencair dan prosesnya juga.. terimakasih
BalasHapusartikelnya sangat menarik dan bermanfaat ,khususnya bagi pembaca serta bisa menambah literasi sains. jazaaakumullah. :)
BalasHapusIni artikelnya bermanfaat sekali.. Menambah wawaan tentang es di kutub.. Blognya juga bagus.. Sipp, lanjutkan :)
BalasHapus