Sumber: http://energibio.blogspot.com/
Bahan bakar mobil dan motor ternyata tidak harus selalu dari minyak bumi.
Ada banyak jenis tanaman yang jika diolah bisa juga menjadi bensin. Tentu saja
bensinnya berbeda dari bensin biasa. Bensin yang dihasilkan tanaman ini disebut
Bioetanol. Bioetanol bisa dihasilkan dari tanaman apa saja yang mengandung
pati, gula dan serat selulosa. Serat selulosa adalah zat dalam tumbuhan yang
tidak bisa dicerna oleh manusia. Contoh tanaman penghasil ketiga zat tersebut
adalah singkong, ubi jalar, jagung, aren, tebu, sorgum, jerami padi dan banyak
lagi yang lainnya.
Proses Pembuatan
Secara umum, produksi
bioethanol ini mencakup 3 (tiga) rangkaian proses, yaitu:
1. Persiapan Bahan Baku
Bahan baku untuk
produksi biethanol bisa didapatkan dari berbagai tanaman, baik yang secara
langsung menghasilkan gula sederhana semisal tebu atau yang menghasilkan tepung
seperti jagung, singkong dan gandum disamping bahan lainnya. Pembuatan bioetanol melibatkan proses fermentasi yang
menghasilkan etanol dan limbah organik. Selama proses pengolahan limbah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan, tidak ada dampak lingkungan yang akan
tercemari. Persiapan bahan baku beragam bergantung pada bahan
bakunya, tetapi secara umum terbagi menjadi beberapa proses, yaitu :
·
Tebu dan Gandum manis
harus digiling untuk mengekstrak gula
·
Tepung dan material
selulosa harus dihancurkan untuk memecahkan susunan tepungnya agar bisa
berinteraksi dengan air secara baik
·
Pemasakan, Tepung
dikonversi menjadi gula melalui proses pemecahan menjadi gula kompleks
(liquefaction) dan sakarifikasi (Saccharification) dengan penambahan air,
enzyme serta panas (enzim hidrolisis). Pemilihan jenis enzim sangat bergantung
terhadap supplier untuk menentukan pengontrolan proses pemasakan.
·
Tahap Liquefaction
memerlukan penanganan sebagai berikut :
1. Pencampuran dengan air secara merata hingga menjadi bubur
2. Pengaturan pH agar sesuai dengan kondisi kerja enzim
3. Penambahan enzim (alpha-amilase) dengan perbandingan yang tepat
4. Pemanasan bubur hingga kisaran 80 sd 90 0C, dimana tepung-tepung
yang bebas akan mengalami gelatinasi (mengental seperti Jelly) seiring dengan
kenaikan suhu, sampai suhu optimum enzim bekerja memecahkan struktur tepung
secara kimiawi menjadi gula komplek (dextrin). Proses Liquefaction selesai
ditandai dengan parameter dimana bubur yang diproses menjadi lebih cair seperti
sup.
·
Tahap sakarifikasi
(pemecahan gula kompleks menjadi gula sederhana) melibatkan proses sebagai
berikut :
1. Pendinginan bubur sampai suhu optimum enzim sakarifikasi bekerja
2. Pengaturan pH optimum enzim
3. Penambahan enzim (glukoamilase) secara tepat
4. Mempertahankan pH dan temperature pada rentang 50 sd 60 0C
sampai proses sakarifikasi selesai (dilakukan dengan pengetesan gula sederhana
yang dihasilkan) .
2. Fermentasi
1. Pada tahap ini, tepung telah sampai pada titik telah berubah menjadi gula
sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dimana proses selanjutnya melibatkan
penambahan enzim yang diletakkan pada ragi (yeast) agar dapat bekerja pada suhu
optimum. Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan CO2.
2. Bubur kemudian dialirkan kedalam tangki fermentasi dan didinginkan pada
suhu optimum kisaran 27 sd 32 0C, dan membutuhkan ketelitian agar
tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. Karena itu keseluruhan rangkaian
proses dari liquefaction, sakarifikasi dan fermentasi haruslah dilakukan pada
kondisi bebas kontaminan.
3. Selanjutnya ragi akan menghasilkan ethanol sampai kandungan etanol dalam
tangki mencapai 8 sd 12 % (biasa disebut dengan cairan beer), dan selanjutnya
ragi tersebut akan menjadi tidak aktif, karena kelebihan etanol akan berakibat
racun bagi ragi.
4. Dan tahap selanjutnya yang dilakukan adalah destilasi, namun sebelum
destilasi perlu dilakukan pemisahan padatan-cairan, untuk menghindari
terjadinya clogging selama proses distilasi.
3. Distilasi
Distilasi dilakukan
untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian besar adalah air dan etanol). Titik
didih etanol murni adalah 78 0C sedangkan air adalah 100 0C
(Kondisi standar). Dengan memanaskan larutan pada suhu rentang 78 - 100 0C
akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi
akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 % volume. Semakin murni etanol, semakin bagus untuk mesin. Harga
jualnya pun lebih tinggi.
Motor atau mobil
yang menggunakan bahan bakar campuran bioetanol kerja mesinnya lebih bagus.
Bisa membuat kendaraan sanggup menempuh jarak lebih jauh. Syaratnya, bioetanol
yang digunakan untuk campuran harus murni 99,5%. Artinya, nyaris tak tercampur
zat lain. Pernah dilakukan sebuah uji coba pada dua buah motor. Satu motor
diisi 1 liter bensin campur bioetanol sedang motor yang satunya diisi 1 liter
bensin murni. motor dengan bensin yang dicampur bioetanol mampu menempuh jarak
47 km sedang motor yang berbensin murni hanya menempuh 40 km. Gas buang
bioetanol lebih sedikit polusinya. Itu karena gas buang bioetanol melapas
karbondioksida lebih banyak daripada karbonmonoksida. Karbondioksida adalah zat
yang diperlukan oleh tumbuhan untuk memasak makanan sedangkan gas buang bensin
banyak mengandung karbonmonoksida yang dapat menyebabkan polusi dan merugikan
kesehatan makhluk hidup.Sayang,sampai saat ini bioetanol belum bisa menngatikan
bensin secara penuh.Pertama, Perlu biaya besar untuk memproduksi bioetanol
dalam jumlah besar. kedua, kita belum punya pabrik besar yang khusus
memproduksi bio etanol ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2013. Bioetanol, Bensin dari Tanaman. [Edisi Online] http://animegetfun.blogspot.com diakses 14 Desember 2014 pukul
10.42 PM
Sarwendah.
2012. Bioetanol Bensin dari Tanaman. [Edisi Online] http://sarwendahs.blogspot.com/2012 diakses 14 Desember 2014 pukul
10.25 PM
Zero.
2008. Bio Ethanol Alternatif BBM. [Edisi Online] http://energibio.blogspot.com/ diakses 14 Desember 2014 pukul 10.34 PM
Artikelnya menarik, Terima kasih :)
BalasHapusterimakasih, sangat membantu sekali isi dari artikel yang di posting. makasih :D
BalasHapusartikelnya sangat menarik dan bermanfaat ,khususnya bagi pembaca serta bisa menambah literasi sains. jazaaakumullah. :)
BalasHapusartikelnya menarik..
BalasHapusjadi nambah informasi..
ini nih, energi alternatif yang dapat digunakan sebgai pengganti bensin yang sesungguhnya.. sumber referensinya dari situs yang terpecaya ya gan.. makasih.. keep update :D
BalasHapusWOW. artikelnya sunggu bagus sekali.
BalasHapusisinya menarik. terima kasih kakak :D
WOW. artikelnya sunggu bagus sekali.
BalasHapusisinya menarik. terima kasih kakak :D
sangat bagus artikelnya, ini bisa dijadikan alternatif mengingat harga BBM yang senantiasa membumbung tinggi. hehehe
BalasHapusAtikelnya menarik teman.... keren....
BalasHapusTerimkasih ya buat infonya:)