Sabtu, 13 Desember 2014

Si Ratu Bersayap pada Musim Hujan



Sumber : http://vanilailablog.files.wordpress.com

            Pada musim hujan pasti Anda sering menjumpai hewan bersayap ini? Pada bahasa Jawa hewan ini memiliki sebutan laron, sedangkan dalam bahasa Indonesia hewan ini disebut anai-anai . Tapi tahuukah Anda siapa sebenarnya hewan ini ? Hewan ini sebenarnya adalah ratu rayap.
Rayap adalah serangga sosial anggota bangsa Isoptera yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga "semut putih" (white ant) karena kemiripan perilakunya.
Sebutan rayap sebetulnya mengacu pada hewannya secara umum, padahal terdapat beberapa bentuk berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni semut atau lebah sosial. Dalam koloni, rayap tidak memiliki sayap. Namun, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada awal musim penghujan (sehingga seringkali menjadi pertanda perubahan ke musim penghujan) di petang hari dan beterbangan mendekati cahaya. Bentuk ini dikenal sebagai laron atau anai-anai.

Rayap yang merupakan serangga kecil ini hidup berkelompok dengan sistem kasta yang berkembang biak dengan sempurna. Serangga ini masuk dalam ordo isoptera (dari bahasa Yunani: iso = sama; ptera = sayap) (Susanta, 2007)..
Menurut Nandika dkk (2003) klasifikasi rayap sebagai berikut:
Kingdom         : Animalia
Phyllum           : Arthropoda
Class                : Insecta
Ordo                : Isoptera
Famili                :Mastotermitidae, Kalotermitidae, Termopsidae, Hodotermitidae, Rhinotermitidae, Serritermitidae, Termitidae
Rayap yang ditemukan di daerah tropis jumlah telurnya dapat mencapai ± 36000 sehari bila koloninya sudah berumur ± 5 tahun. Bentuk telur rayap ada yang berupa butiran yang lepas dan ada pula yang berupa kelompok terdiri dari 16-24 butir telur yang melekat satu sama lain. Telur-telur ini berbentuk silinder dengan ukuran panjang yang bervariasi antara 1-1,5 mm (Hasan, 1986).
Nimfa muda pada rayap akan mengalami pergantian kulit sebanyak 8 kali, sampai kemudian berkembang menjadi kasta pekerja, prajurit dan calon laron. Kepala berwarna kuning, antena, labrum, dan pronotum kuning pucat. Bentuk kepala bulat ukuran panjang sedikit lebih besar daripada lebarnya. Antena terdiri dari 15 segmen. Mandibel berbentuk seperti arit dan melengkung diujungnya, batas antara sebelah dalam dari mandibel kanan sama sekali rata. Panjang kepala dengan mandibel 2,46-2,66 mm, panjang mandibel tanpa kepala 1,40-1,44 mm dengan lebar pronotum 1,00-1,03 mm dan panjangnya 0,56 mm, panjang badan 5,5-6 mm. Bagian abdomen ditutupi dengan rambut yang menyerupai duri. Abdomen berwarna putih kekuning-kuningan (Nandika dkk, 2003).
Rayap hidup berkoloni dan mempunyai sistem kasta dalam kehidupannya. Menurut (Nandika dkk, 2003), kasta dalam rayap terdiri dari 3 (tiga) kasta yaitu :
a.       Kasta prajurit, mempunyai ciri-ciri kepala yang besar dan penebalan yang nyata. Kasta ini mempunyai peranan dalam koloni sebagai pelindung koloni terhadap gangguan dari luar. Kasta ini mempunyai mandible yang sangat besar yang digunakan sebagai senjata dalam mempertahankan koloni.
b.      Kasta pekerja, mempunyai warna tubuh yang pucat dengan sedikit kutikula dan menyerupai nimfa. Kasta pekerja berjumlah 80-90% dari populasi dan koloni. Peranan kasta ini adalah bekerja sebagai pencari makan, mambuat sarang, memindahkan makanan saat sarang terancam serat, serta memberi makan, melindungi dan memelihara ratu.
c.       Kasta reproduktif, merupakan individu individu seksual yang terdiri dari betina yang bertugas bertelur dan jantan yang bertugas membuahi betina. Ukuran tubuh ratu mencapai 5-9 cm atau lebih.

Siklus Hidup Rayap
Telur yang menetas yang menjadi nimfa akan mengalami 5-8 instar. Jumlah telur rayap bervariasi, tergantung kepada jenis dan umur. Saat pertama bertelur betina mengeluarkan 4-15 butir telur. Telur rayap berbentuk silindris, dengan bagian ujung yang membulat yang berwarna putih. Panjang telur bervariasi antara 1-1,5 mm. TelurC.curvignathus akan menetas setelah berumur 8-11 hari. Dalam perkembangan hidupnya berada dalam lingkugan yang sebagian besar diaturdalam koloni dan terisolir dari pengaruh nimfa sesuai dengan kebutuhan koloni. Nimfa-nimfa yang sedang tumbuh dapat diatur menjadi anggota kasta, yang diperlakukan bahwa nasib rayap dewasa an siap terbang dapat diatur (Borror, 1996).
Kasta pekerja jumlahnya jauh lebih besar dari seluruh kasta yang terdapat dalam koloni rayap. Nimfa yang menetas dari telur pertama dari seluruh koloni yang baru akan berkembang menjadi kasta pekerja. Waktu keseluruhan yang dibutuhkan dari keadaan telur sampai dapat bekerja secara efektif sebagai kasta pekerja pada umumnya adalah 6-7 bulan. Umur kasta pekerja dapat mencapai 19-24 bulan. Kasta pekerja berikutnya berbentuk dari nimfa-nimfa yang cukup besar dan mempunyai warna yang lebih gelap dibandingkan denan anggota perbentukan pertama. Kepala dilapisin dengan polisacharida yang disebut chitin dan menebal pada bagian rahangnya. Pada segmen terakhir dari pangkal sterink terdapat alat kelamin yang tidak berkembang dengan sempurna sehingga membuat kasta pekerja ini menjadi mandul (Hasan, 1986).


Sumber : http://kesmas-unsoed.com

Jadi dapat diketahui bahwa si ratu bersayap pada musim hujan sebenarnya adala seekor rayap yang mempunyai sayap. Laron adalah Rayap jantan dan betina yang sudah matang. Rayap akan memiliki sayap ketika dia telah memasuki usia matang untung melakukan reproduksi membentuk koloni baru. Laron keluar di awal musim penghujan. Sehingga kedatangan Laron sering dianggap sebagai pertanda awal musim penghujan. Laron keluar dan akan mendekat pada sumebr cahaya. Namun laron tdiak menyukai cahaya matahari yang terlalu terik sehigga laron tidak pernah keluar pada malam hari. Laron hanya keluar pada malam hari dan pagi hari ketika cahaya matahari belum terlalu terik. Laron ini keluar dari sarangnya dalam rangka mencari pasangannya. Jika tidak menemukan pasangannya maka laron ini akan mati. Namun jika laron ini menemukan pasangannya maka laron ini akan membentuk koloni baru dan laron betina akan menjadi ratu pada koloni yang baru.
Keberadaan laron ini sering dianggap menyusahkan karena jika datang selalu dengan jumlah yang banyak dan sayap yang terlepas dari tubuhnya akan mengotori. Selain itu jika masih dalam bentuk rayap, maka rayap dapat merusak dan merapuhkan kayu. Namun dibalik itu semua laron juga dapat dimanfaatkan. Biasanya orang-orang memanfaatkan laron untuk umpan pancing. Bahkan ada juga orang yang memanfaatkan laron untuk dibuat rempeyek.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Semut dan Rayap serta Pengendaliannya. [Edisi Online] http://kesmas-unsoed.com diakses 12 Desember 2014 Pukul 07.12 PM
Anonim. 2014. Rayap. [Edisi Online] http://id.wikipedia.org diakses 12 Desember 2014 Pukul 07.23 PM
Borror, D. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta, UGM Press.
Hasan, T. 1984. Rayap dan Pemberantasannya. Yayasan Pembinaan Watak dan Bangsa, Jakarta
Nandika, et al. 2003. Rayap : Biologi dan Pengendaliannya. Harun JP Ed. Muhammadiyah University Press, Surakarta.
Satria, Ferlia. 2011. 6 Fakta Unik tentang Laron. [Edisi Online] http://kishi-kun.blogspot.com diakses 12 Desember 2014 Pukul 07.08 PM
Susanta, 2007. Cara Praktis Mencegah dan Membasmi Rayap. Jakarta : Penebar Swadaya.

5 komentar:

  1. artikel yang bagus dan baik. Bisa menambah informasi dan juga adanya sumber sehingga bisa terpercaya....terimakasih

    BalasHapus
  2. informasinya lengkap dan dapat menambah wawasan saya. terima kasih ;)

    BalasHapus
  3. infonya bagus dan menarik, dapat menambah wawasan terimakasih:)

    BalasHapus
  4. infonya menarik sekali ,, terima kasih karena telah menambah wawasan kepada saya :)

    BalasHapus
  5. Artikelnya bagus. Nambah wawasan sekali.. Daftar pustakanya lengkap.. :)

    BalasHapus