Senin, 15 Desember 2014

Bensin dari Tanaman

Sumber: http://energibio.blogspot.com/

Bahan bakar mobil dan motor ternyata tidak harus selalu dari minyak bumi. Ada banyak jenis tanaman yang jika diolah bisa juga menjadi bensin. Tentu saja bensinnya berbeda dari bensin biasa. Bensin yang dihasilkan tanaman ini disebut Bioetanol. Bioetanol bisa dihasilkan dari tanaman apa saja yang mengandung pati, gula dan serat selulosa. Serat selulosa adalah zat dalam tumbuhan yang tidak bisa dicerna oleh manusia. Contoh tanaman penghasil ketiga zat tersebut adalah singkong, ubi jalar, jagung, aren, tebu, sorgum, jerami padi dan banyak lagi yang lainnya.


Proses Pembuatan
Secara umum, produksi bioethanol ini mencakup 3 (tiga) rangkaian proses, yaitu: 
1.      Persiapan Bahan Baku
Bahan baku untuk produksi biethanol bisa didapatkan dari berbagai tanaman, baik yang secara langsung menghasilkan gula sederhana semisal tebu atau yang menghasilkan tepung seperti jagung, singkong dan gandum disamping bahan lainnya. Pembuatan bioetanol melibatkan proses fermentasi yang menghasilkan etanol dan limbah organik. Selama proses pengolahan limbah memenuhi kriteria yang telah ditentukan, tidak ada dampak lingkungan yang akan tercemari. Persiapan bahan baku beragam bergantung pada bahan bakunya, tetapi secara umum terbagi menjadi beberapa proses, yaitu :
·         Tebu dan Gandum manis harus digiling untuk mengekstrak gula
·         Tepung dan material selulosa harus dihancurkan untuk memecahkan susunan tepungnya agar bisa berinteraksi dengan air secara baik
·         Pemasakan, Tepung dikonversi menjadi gula melalui proses pemecahan menjadi gula kompleks (liquefaction) dan sakarifikasi (Saccharification) dengan penambahan air, enzyme serta panas (enzim hidrolisis). Pemilihan jenis enzim sangat bergantung terhadap supplier untuk menentukan pengontrolan proses pemasakan. 
·         Tahap Liquefaction memerlukan penanganan sebagai berikut :
1.      Pencampuran dengan air secara merata hingga menjadi bubur
2.      Pengaturan pH agar sesuai dengan kondisi kerja enzim
3.      Penambahan enzim (alpha-amilase) dengan perbandingan yang tepat
4.      Pemanasan bubur hingga kisaran 80 sd 90 0C, dimana tepung-tepung yang bebas akan mengalami gelatinasi (mengental seperti Jelly) seiring dengan kenaikan suhu, sampai suhu optimum enzim bekerja memecahkan struktur tepung secara kimiawi menjadi gula komplek (dextrin). Proses Liquefaction selesai ditandai dengan parameter dimana bubur yang diproses menjadi lebih cair seperti sup.

·         Tahap sakarifikasi (pemecahan gula kompleks menjadi gula sederhana) melibatkan proses sebagai berikut :
1.      Pendinginan bubur sampai suhu optimum enzim sakarifikasi bekerja
2.      Pengaturan pH optimum enzim
3.      Penambahan enzim (glukoamilase) secara tepat
4.      Mempertahankan pH dan temperature pada rentang 50 sd 60 0C sampai proses sakarifikasi selesai (dilakukan dengan pengetesan gula sederhana yang dihasilkan) .
2.      Fermentasi
1.      Pada tahap ini, tepung telah sampai pada titik telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dimana proses selanjutnya melibatkan penambahan enzim yang diletakkan pada ragi (yeast) agar dapat bekerja pada suhu optimum. Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan CO2.
2.      Bubur kemudian dialirkan kedalam tangki fermentasi dan didinginkan pada suhu optimum kisaran 27 sd 32 0C, dan membutuhkan ketelitian agar tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. Karena itu keseluruhan rangkaian proses dari liquefaction, sakarifikasi dan fermentasi haruslah dilakukan pada kondisi bebas kontaminan.
3.      Selanjutnya ragi akan menghasilkan ethanol sampai kandungan etanol dalam tangki mencapai 8 sd 12 % (biasa disebut dengan cairan beer), dan selanjutnya ragi tersebut akan menjadi tidak aktif, karena kelebihan etanol akan berakibat racun bagi ragi.
4.      Dan tahap selanjutnya yang dilakukan adalah destilasi, namun sebelum destilasi perlu dilakukan pemisahan padatan-cairan, untuk menghindari terjadinya clogging selama proses distilasi.

3.      Distilasi
Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian besar adalah air dan etanol). Titik didih etanol murni adalah 78 0C sedangkan air adalah 100 0C (Kondisi standar). Dengan memanaskan larutan pada suhu rentang 78 - 100 0C akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 % volume. Semakin murni etanol, semakin bagus untuk mesin. Harga jualnya pun lebih tinggi.

Motor atau mobil  yang menggunakan bahan bakar campuran bioetanol kerja mesinnya lebih bagus. Bisa membuat kendaraan sanggup menempuh jarak lebih jauh. Syaratnya, bioetanol yang digunakan untuk campuran harus murni 99,5%. Artinya, nyaris tak tercampur zat lain. Pernah dilakukan sebuah uji coba pada dua buah motor. Satu motor diisi 1 liter bensin campur bioetanol sedang motor yang satunya diisi 1 liter bensin murni. motor dengan bensin yang dicampur bioetanol mampu menempuh jarak 47 km sedang motor yang berbensin murni hanya menempuh 40 km. Gas buang bioetanol lebih sedikit polusinya. Itu karena gas buang bioetanol melapas karbondioksida lebih banyak daripada karbonmonoksida. Karbondioksida adalah zat yang diperlukan oleh tumbuhan untuk memasak makanan sedangkan gas buang bensin banyak mengandung karbonmonoksida yang dapat menyebabkan polusi dan merugikan kesehatan makhluk hidup.Sayang,sampai saat ini bioetanol belum bisa menngatikan bensin secara penuh.Pertama, Perlu biaya besar untuk memproduksi bioetanol dalam jumlah besar. kedua, kita belum punya pabrik besar yang khusus memproduksi bio etanol ini.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Bioetanol, Bensin dari Tanaman. [Edisi Online] http://animegetfun.blogspot.com diakses 14 Desember 2014 pukul 10.42 PM
Sarwendah. 2012. Bioetanol Bensin dari Tanaman. [Edisi Online] http://sarwendahs.blogspot.com/2012 diakses 14 Desember 2014 pukul 10.25 PM
Zero. 2008. Bio Ethanol Alternatif BBM. [Edisi Online] http://energibio.blogspot.com/ diakses 14 Desember 2014 pukul 10.34 PM
 

9 komentar:

  1. Artikelnya menarik, Terima kasih :)

    BalasHapus
  2. terimakasih, sangat membantu sekali isi dari artikel yang di posting. makasih :D

    BalasHapus
  3. artikelnya sangat menarik dan bermanfaat ,khususnya bagi pembaca serta bisa menambah literasi sains. jazaaakumullah. :)

    BalasHapus
  4. artikelnya menarik..
    jadi nambah informasi..

    BalasHapus
  5. ini nih, energi alternatif yang dapat digunakan sebgai pengganti bensin yang sesungguhnya.. sumber referensinya dari situs yang terpecaya ya gan.. makasih.. keep update :D

    BalasHapus
  6. WOW. artikelnya sunggu bagus sekali.
    isinya menarik. terima kasih kakak :D

    BalasHapus
  7. WOW. artikelnya sunggu bagus sekali.
    isinya menarik. terima kasih kakak :D

    BalasHapus
  8. sangat bagus artikelnya, ini bisa dijadikan alternatif mengingat harga BBM yang senantiasa membumbung tinggi. hehehe

    BalasHapus
  9. Atikelnya menarik teman.... keren....
    Terimkasih ya buat infonya:)

    BalasHapus